Ada berani jom kita bersiap siaga nak gi perang. Nak perang kita kena berani betui-betui la sampai kita membunuh atau terbunuh di medan perang tu nanti. Jangan sini lu berani, kat sana nanti kecut perut & cabut lari pulak? Takut-takut ni takda dalam kamus pejuang sejati (Not that clueless NGO Sejati).
Uii mak rambut lu kalau main untuk team Rajagobal's Harimau Malaysia mesti kita leh menang bergaya punya la. Ya, menang gaya rambut saja la. Lawan Palestin pun kalah apa cerita, Rajagobal wooi? Get lost lah Raja !
Ok now that rambut lu dah siap, kaler perang, bagus! Sekarang lu olang mari duduk sini. Lu sebelum pegi perang lu mesti mau ingat & paham betui betui apa tu etika & akhlak sebelum & semasa perang ikut cara Islam. Ok lu baca ni :
Rasulullah Muhammad s.a.w. bersabda.
"Perang itu berlangsung sejak Allah mengutuskanku sehingga umatku yang terakhir memerangi Dajjal"(Riwayat Abu Dawud)
Daripada kitab Al-Quran, ayat "perang" antaranya ialah :
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.
(QS. Al-Baqarah [2]: 190)
Tafsiran al-Qurthubi, sahabat Ibnu Abbas ra, Umar bin Abdul Aziz dan Mujahid menafsirkan ayat di atas sebagai berikut:
“Perangilah orang yang dalam keadaan sedang memerangimu, dan jangan melampaui batas sehingga terbunuhnya perempuan, anak-anak , tokoh agama dan seumpamanya.
Ayat Al-Quran yang lain pula :
“Oleh sebab itu, barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu”.
(QS.al-Baqarah [2]: 194)
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci”.
(QS. Al-Baqarah [2]: 216)
“Dan jika kamu memberikan balasan maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar”.(QS. an-Nahl [16]: 126)
Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerosakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”.
(QS. Al-Maidah [5]: 32)
Dua ayat al-Quran (QS. Al-Mumtahanah [60] :8 dan 9, berikut ini dapat menggambarkan pandangan Islam tentang dasar hubungan orang Muslim dengan non-Muslim, baik perseorangan, antara kelompok orang mahu pun dalam kontek negara:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.
Ayat di atas menyusul ayat Al-Mumtahanah [60] :7, tentang peringatan Allah supaya kita sentiasa berhati-hati dan mementingkan sifat kasih sayang dalam hubungan antara manusia sejagat dan tidak berlaku zalim terhadap mereka yang kita perangi.
“Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih saying antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS. Al-Mumtahanah[60]: 7)
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran ) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesunbgguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al-Maidah [5]:8)
Jadi, kita kena sentiasa beradab ketika perang sebab kita perang/ berjihad kerana Allah taala. Kita hidup mesti mau mulia dan kalau mati kita biarlah juga dimuliakan terpilih mati syahid !
# Dalam ekspedisi peperangan tentera Islam tidak boleh memerangi orang kafir yang tidak memiliki daya kekuatan melawan seperti orang-orang tua yang uzur, kanak-kanak, kaum wanita, orang cacat, lumpuh, paderi atau pendeta, tokoh agama lain.
# Tentera Islam dilarang merosakkan harta benda, merosakkan tanaman,pokok-pokok atau membakar rumah ( kecuali dalam keadaan darurat ). Ini membuktikan Islam mementingkan keamanan dan kesejahteraan.
# Islam menetapkan etika peperangan tidak boleh memerangi orang yang sudah menyerah atau kafir dhimmi atau mereka yang sudah mengikat perjanjian damai serta mengaku taat setia kepada pemerintah Islam.
# Islam melarang sebarang perbuatan yang boleh mengaibkan musuh, antaranya ialah tentera tidak boleh mencincang mayat atau musuh yang terbunuh.
# Sebarang perjanjian damai yang dimeterai wajib ditaati. Contohnya, ketika Perjanjian Hudaibiyah meskipun fasa-fasa dalam perjanjian itu seolah-olah memberikan kelebihan kepada musuh Islam namun Rasulullah mempunyai misi tersendiri.
# Etika terakhir ialah tawanan perang akan dilayan dengan baik. Ia merupakan salah satu kaedah berdakwah yang diajar oleh Rasulullah s.a.w. Dalam Perang Badar, baginda menggunakan kaedah diplomasi, iaitu tawanan perang harus menebus diri dengan ilmu pengetahuan serta sejumlah wang tertentu.
P/s :
In short, gua yakin that kita no need lah trying to vandalise, or, rip up the POWs' bodies or the dead enemies and all other unseemly things + creating such fitna as retribution. Agak-agaka la. Kalah menang tu adat permainan atau dalam jenis perang - in real war out there, atau, battles in cyber world, sekali pun. Kita buat yang patut-patut, sudah la. If anyone think that as a follower of Islam it is okay to be a mindless thug then you should join some Nazi thug brigade as you are NOT a true Islam fighter of this crusade (antifada) ! Just bugger off !
No comments:
Post a Comment
Comment as you like... Tulislah seikhlas hatimu!